SUGENG RAWUH SEDULUR

MULA BUKANING OMAH WAYANG KLATEN

Keprihatinan terhadap hidup, tumbuh dan berkembangnya
budaya jawa serta keinginan untuk mewujudkan sebuah Pusat
study seni tradisional adalah daya utama yang mendorong
berdirinya kebon pasinaon “omah wayang klaten”
          Berbekal kesederhanaan lembaga Pusat kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Dewi Fortuna sebagai lembaga satuan
Pendidikan Nonformal berbasis seni yang didirikan oleh seniman
Ki. R.Tmg.Suwito Dipuro, S.Kar, dosen Ki Drs. Nuryanto, M.Hum
dan praktisi Kristian Apriyanta,S.Pd dengan Akta Notaris No. 15
Tgl 28-09-2005, Ijin Oprasional No.220/pkbm/13.08 tgl 31-01-2008
Nilem ; 33.1.14.4.1.0011, NPWP 02.514.106.0.525.000, mencoba
menawarkan program pengenalan, pendalaman, pelatihan dan
apresiasi seni budaya jawa dengan segala aspeknya (wayang
Karawitan, Kethoprak, Tari) secara “live in”, juga layanan
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini diharapkan
akan mampu memperkaya dan memberi kontribusi bagi kita untuk
menambah pengetahuan dan membangun ketahanan seni budaya
tradisional Jawa, sebagai tanggung jawab kita bersama.
          Omah Wayang terletak di kebon pemukiman Penduduk
didalamnya terdapat fasilitas sederhana ; ruang kelas, Gallery
ruang workshop, Panggung terbuka, Gazebo, perpustakaan dan
dilengkapi multimedia, wayang, gamelan,dan fasilitas lainya.

 VISI

MEMBANGUN MANUSIA PEMBELAJAR, BERDAYAGUNA

DAN BERBUDAYA

MISI

•MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL INFORMAL DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN

•MENCIPTAKAN GENERASI PEMBELAJAR, BERDAYAGUNA DAN BERTANGGUNG JAWAB

•MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN, PEMBERDAYAAN DAN PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL

•MENYEDIAKAN FASILITAS PEMBELAJARAN DI MASYARAKAT

•MENCIPTAKAN KELOMPOK USAHA BERBASIS POTENSI SENI BUDAYA LOKAL

TUJUAN 

1. Memperluas akses layanan pendidikan Non Formal bagi masyarakat 

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mensukseskan program Pendidikan

pemberdayaan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal

3. Menciptakan generasi yang pembelajar, bardaya inovatif dan bertanggung jawab 

4. Membangun kerja sama antar instansi 

5. Mengembangkan potensi wilayah  sekitarnya

PROGRAM KEGIATAN 

Pendidikan Keaksaraan Jawa 

Pendidikan kejar Paket B (setara SMP) & Paket C (Setara SMA)

Pendidikan Pedalangan

 Pendidikan Sindhen

 Ketrampilan tatah Sungging Wayang Kulit

 Pelatihan Kethoprak

 Pemberdayaan dan Pelatihan Masyarakat

PROGRAM WISATA & STUDI BUDAYA

Wayang Goes To Scholl

Pengenalan Wayang Pada Anak Usia Dini

 Ceramah Budaya (Prof. Dr. Timbul H, M.Sc UGM Jogjakarta)

Teater dan Komposisi

MARI BERKOENJOENG KE OMAH WAYANG KLATEN

PENTAS DALANG CILIK SELASA KLIWON

Siswa-siswa dalang cilik Omah Wayang Klaten pada tahun ini diberi kesempatan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Klaten untuk pentas di RSPD Klaten tiap malam Selasa Kliwon. Kesempatan ini ditanggapi baik oleh pihak Omah Wayang, siswa-siswa, beserta orang tua murid. Saking semangatnya kadang-kadang bapak/ibu orang tua tombok untuk dmembiayai pementasan putranya.

Ajang pentas dalang anak yang didukung oleh Dinas Pariwisata, Omah Wayang Klaten, Pepadi Klaten, Dewan Kesenian Klaten, dan Dewan Bahasa Jawa ini wajib didukung oleh berbagai pihak. Kami sebagai masyarakat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga melalui kegiatan seperti ini diikuti Kabupaten-Kabupaten yang lain.

Pentas pertama dilaksanakan oleh adik Fajar dari SD Mundhu, Bayat, Klaten. Adik Fajar ini juga murid dari Kebon Pasinaon Omah Wayang. Adik Fajar merupakan juara 1 pada ajang lomba dalang anak Kabupaten Klaten tahun 2013.

Pada kesempatan yang kedua kemarin, siswa yang berkesempatan pentas adalah adik Bernadiktus Arsa Raja Wartana Suryaputra. Adik Arsa ini putra dari Bpk/Ibu Erna Sulityana dan masih kelas 3 dan bersekolah SD Kanisius Maria Asumta Klaten. Pementasan ini diiringi oleh rekan-rekan sejawat yang juga siswa dalang cilik Omah Wayang Klaten dan dibantu beberpa Niyaga dari grup Cahya Laras Klaten. Adik Arsa meskipun masih kecil namun sudah mampu melaksanakan pertunjukan dengan baik terutama pada aspek Karawitan Pedalangan (Gending, dhodhogan, sulukan, ginem), namun masih kurang pada segi sabetan. Kekurangan pada bagian sabetan tersebut terasa wajar-wajar saja karena anaknya masih kecil namun harus memainkan wayang besar. Sebenarnya sabetan adik Arsa cukup lumayan, terlihat dari kiprahan Dursala. (Lihat videonya disini). Setelah pentas adik Arsa, bulan berikutnya (Bulan April) dilaksanakan oleh adik Axel. Bagaimana kiprahnya? Kita lihat nanti.