SENI MUSIK
Musik merupakan cabang seni yang mediumnya menggunakan bunyi. Musik berasal dari kata muziek (Bhs Belanda), Musae (BHs.
Ibrani) yang memiliki arti sekumpulan dewi kesenian bangsa Yunani
purba. Unsur dasar musik adalah bunyi yang memiliki frekuensi tertentu
secara bersusun yang dilukiskan dengan simbol tertentu pula, atau
disebut juga Nada. Nada ini terdiri atas satuan tangga nada (urutan)
dengan oktaf (jarak interval) yang tertentu. Dalam sebuah ciptaan nada
menempati posisi terkecil dalam ciptaan musik. Menurut Soedarsono RB
(1992: 13) mengatakan musik adalah ilmu pengetahuan tentang kombinasi
ritmik dari nada-nada baik vokal maupun instrumental yang meliputi
melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin
diungkapkan. Jika seni adalah sebuah energi maka hal ini tepat sekali
untuk cabang seni musik, disaat kita mendengar musik maka perasaan kita
akan terdorong untuk menghayati kemudian menikmatiknya. Musik seperti
sorga semua orang mengakui keindahan dan kekuatan yang ada di dalamnya
tetapi sulit untuk mendefinisikan dalam kata-kata.
Karya
seni musik dalam pohon seni berdasarkan sumber bunyinya terbagi menjadi
vokal (oral) dan instrument (alat). Vokal adalah instrument musik yang
paling murah dan sekaligus mahal di dunia, karena setiap orang memiliki
tetapi hanya satu dan bila sudah rusak tidak ada toko yang menjualnya.
Untuk memperoleh sura yang baik dari mulut kita maka diperlukan
pembiasaan diri dengan disiplin bicara dan berlatih bokal secara
intensif. Ada 3 tahap pelatihan dasar yang biasa digunakan dalam melatih
suara atau vokal yaitu :
a. Pernafasan dengan memanfaatkan alat pernafasan dengan tapet yaitu pernafasan :
-
Dada : Hirup udara dalam paru-paru busungkan dada sehingga rongga dada,
bahu dan otot leher menjadi tegang, ini tidak baik untuk menyanyi hanya
sebagai pemanasan.
-
Perut : Mengembangkan udara dalam rongga perut dan dikeluarkan
(biasanya untuk memainkan alat musik tiup) untuk menyanyi menghasilkan
nada tinggi tidak bagus untuk nada rendah.
- Diafragma, kembangkan dan simpan sekat rongga dada saat menarik nafas. Ini bagus untuk digunakan dalam menyanyi.
Teknik
ini harus dilakukan dalam latihan setidaknya 30-60 menit setiap
harinya, dalam latihan pernafasan ini harus dalam keadaan santai,
konsentrasi pada masuknya nafas melalui hidung dan keluarnya melalui
mulut dengan perbandingan tarik, tahan dan keluarnya nafas adalah
4;4:10.
b. Kelenturan sebagai
kelanjutan pernafasan adalah kelenturan suara. Latihan ini diperoleh
dengan menyanyikan interval-interval tertentu dengan bantuan alat musik
standart seperti piano atau keyboard. Dengan jenis vokal sama beda
interval (AA aa, BB bb).
c. Pelafalan, vokal
yang baik dihasilkan oleh mulut yang baik dalam pelafalan huruf vokal
dengan jelas dan benar. Latihan pernafasan yang bisa diterapkan alah
sebagai berikut :
- Tariklah rahang ke bawah sejauh-jauhnya secara perlahan kemudian katupkan dengan cepat tanpa bunyi, ulangi 10 kali.
-
Bukalah sedikit rahang bawah dorong ke depan dan tarik ke belakang,
ulangi 10 kali. Putar ke arah kanan dan kiri masing-masing 5 kali.
- Tekanlah ujung lidah ke dinding pipi bagian dalam sebelah kiri dan kanan masing-masing 10 kali ke ujung pertemuan gigi 5 kali.
- Lipat ujung lidah ke atas tekan ke arah langit-langit mulut sebanyak 5 kali dan ke bawah sebanyak 5 kali.
Kemudian
lafalkan dengan artikulasi yang benar pada huruf konsonan vokal (ma,
pa, nu, ni, so, se dsb). Hal itu sebagai pengantar bagaimana sebenarnya
vokal harus dilatih dengan baik.
Menurut jenis suara dibedakan secara gender yaitu
1. Laki-laki terdiri dari Tenor Bariton Bas
2. Perempuan terdiri dari sopran, messosopran dan alto.
Seni
musik menurut jenisnya terbagi menjadi tradisional (etnis/konvensi
daerah) dan modern (yang berkiblat pada musik barat). Yang masing-masing
memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA
1. Prasejarah
Pada
awalnya musik merupakan kebutuhan simbolis untuk iringan sebuah upacara
sacral (oral) dan tanda sebuah aktifitas manusia (kenthongan) dan
bentuk ritmis. Dimainmkan oleh satu orang dengan istrument satu buah
berasal dari benda alam (tanduk), kelahirannya adalah untuk mengiringi
pelafalan mantra dalam ritual pemujaan. Warna musiknya lebih banyak
musik-musik ritmis. Tradisi khotekan lesung dilakukan di Jawa Tengah merupakan awal perkembangan musik tradisional, dimana diperuntukkan memohon hujan.
2. Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
Perkembangan
musik pada periode ini lazim disebut periode klasik kuno. Pada masa
peradaban bangsa Asiria, Yunani, Babilonoa, Persia, dan Mesir Kuno. Hal
ini dibuktikan dengan adanya patung dan lukisan dewi kesenian (muziek)
bangsa Yunani Kuno. Alat-alat khusus musik mulai diciptakan dan mulai
berkembangnya bentuk melodi. Penggunaan musik berkembang pada bentuk
iringan tari dan teater dan telah dimainkan oleh banyak orang
(orkestra).
3. Abad Pertengahan
Pada
tahun 400 M hingga 1100 M periode ini mulai berkembang dan suburnya
tarian musik. Mulai muncul komposer musik dengan warna monofonik (melodi
tunggal), sehingga didominasi oleh bentuk ciptaan yang seragam. Seperti
karya komposisi panderk taris : Menuette, Scherzo, Alamanda. Sayang
tidak tertulis siapa yang menciptaannya.
4. Akhir Abad Pertengahan
Periode
ini berawal tahu 1400 M, musik berkembang dalam bentuk penlisan karya
liturgy. Agama Nasrani memiliki peran penting dalam perkembangan karya
seni musik. Dibuatnya pipe organ yang menampilkan warna poliphonik
(lebih dari satu melodi yang ditampilkan serempak) menambah kegairahan
dalam bermisuk. Komponis yang terkenal adalah Leonin dan Perotin.
5. Renaisance
Renaisance
(lahir kembali/pembagaruan) dimulai tahun 1699 M. muik menjadi
kebutuhan primer para bangsawan uang memiliki warna lebih lembut ,
merupakan refleksi idealisme spirit kaum bangsawan zaman itu. Dan karya
yang diciptakan masih dalam pengawasan gereja sehingga karya yang
diciptakan harus berkaitan dengan nafas Nasrani. Komponis yang terkenal
pada masa ini adalah Dufay dan Binchois mereka membangkitkan kembali
kejayaan Romawi dan Yunani.
6. Barok
Muncu
tahun 1750 yang merupakan peningkatan karya seni musik Eropa. Bentuk
penciptaanya semakin detail dan rumit, nanyak ornamen musikal
ditonjolkan, dikenalnya bentuk Sonata (instrumentalia) ddan mulai lepas
dari pengaruh gereja sehingga merupakan ekspresi emosi komponis (gairah,
cinta, kemarahan, ketakutan), meskipun masih menjadi kewajiban bahwa
semua kmponis besar harus menciptakan karya musik liturgy. Gaya yang
diusung melengkung-lengkung seperti kubah dan banyak menggunakan
continuo (jalur bas). Musik semakin memiliki nilai tinggi di masyarakat.
Tokohnya antara lain G. Frederick Haendel, Johan Secastian Bach dan
Claudio Monteverdi.
7. Rokoko
Masa
ini musik merupakan komoditas gangsawan untuk meningkatkan gengsi
penikmatnya. Musik dimunati juga oleh masyarakat umum sehingga
penciptaan berkembang pesat tetapi kualitas musikal menurun. Karena
karya seni mudsik dihasilkan bukan ekspresi jiwa kesenimanan tetapi
merupakan pesanan kaum bangsawan dan penguasa, tak jaang para bangsawan
mengundang para komponis untuk mengisi acara-aca mereka.
8. Klasik
Awal
tahun 1800 dengan ditemukannya alat musik piano memberikan warna bar
bagi dunia musik, bentuk musik Symphoni diperkenalkan Franz Joseph Haydn
atau sering disebut bapak simphoni menciptakan 200 karya musik. Masa
ini mulai meningkatnya kualitas musikan, tokohnya Wolfgang armedeus
Mozart yang menciptakan 400 karya shymphony yang abadi ssampai saat ini.
Kemudian Lidwig von Bethoveen yang memunculkan karya musik Opera.
9. Romantik
Tahun
1920 merupakan awal periode musik ekspresif individual yang bebas dan
terlepas sama sekali dengan aturan gereja. Periode ini terkait dengan
karya rpa, filsafat, dan sastra. Dimana masa ini adalah masa kebebasan
bentk dan jiwa seni yang tidsak terkait oleh aturan unsur politik, agama
atau kebudayaan besar. Banyak bermunculan aliran-aliran seni musik.
Tokohnya adalah Robert Shumann, Ricard Wegner dan John Strauss. Nulai
dibukanya kelas-kelas dan sekolah seni musik.
10. Abad 20
Than
1920 perkembangan bentuk dan tipe musik semakin bervariasi baik
instrument vokalia dan alira-aliran. Sehingga masa ini disebut masa
musik modern. Para komponisnya bebas ber ekspresi dan berimajinasi,
jenis musik yang bnyak mberupa neoklasik, impresionisme
B. UNSUR-UNSUR MUSIK
Unsur-unsur musik terdiri dari
- Bunyi atau nada
Bunyi
dan nada adalah unsur utama musik. Bunyi adalah setiap unsur suara yang
dapat digunakan dalam kegiatan musikal dalam mendukung kesatuan
harmoni, sedangkan nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi tertentu
secara bersusun sehingga membentuk urutan tangga nada secara sistematis.
Sistem tangga nada yang dikenal di Indonesia ada dua macam, yakni tangga nada pentatonis dan sistem tangga nada diatonis.
Sistem tangga nada pentatonis terdiri atas lima nada bersusun seperti
yang terdapat pada sistem tangga nada karawitan Jawa dan Sunda. Sistem
tangga nada diatonis terdiri atas tujuh nada bersusun yang sering
diterapkan dalam kegiatan musik secara internasional
- Ritme
Ritme
adalah perulangan aksen atau hentakan yang berlang-ulang dalam
frekuensi yang tetap. Ritme merupakan kunci terjadinya musik yang
teratur. Perubahan ritme dalam sebuah komposisi akan menyebabkan
perubahan terhadap seluruh ciptaan musik. Oleh karena itu, ritme
merupakan salah satu unsur musik yang konsistensinya harus dijaga secara ketat.
- Irama
Irama
adalah jalannya sebuah ciptaan musik. Irama sangat ditentukan oleh
panjang pendeknya bunyi dan nada yang diciptakan serta dipengaruhi oleh
ritme secara ketat. Irama dalam musik dibangun oleh rangkaian nada yang
sistematis bersusun dan membentuk (1) frase-frase musik, (2)
kalimat-kalimat musik, serta (3) tema-tema musik. Irama akan menentukan
karakteristik ciptaan musik.
- Harmoni
Harmoni
adalah kesatuan yang dibangun oleh unsur-unsur nada, ritme, irama serta
unsur-unsur lain secara seimbang. Harmoni menyangkut gerak nada dalam
lagu, hubungan sebuah nada dengan nada lainnya, serta bagaimana nada
tersebut membangun kesatuan yang utuh dalam ciptaan musik. Selain itu,
harmoni juga mengatur hubungan setiap karakteristik sumber bunyi dalam
sebuah ciptaan musik sehingga kepaduan antar sumber musik tersebut
menjadi lebih indah dan lebih menonjolkan pesan atau ide musikal.
- Tempo
Tempo
adalah hal yang berkaitan dengan kecepatan permainan musik. tempo ini
akan menentukan sifat ciptaan musik yang dimainkan. Tempo cepat akan
memungkinkan karakteristik ciptaan musik yang bersemangat, riang, dan
ringan. Tempo lambat akan memungkinkan sifat ciptaan musik yang lembut,
berat, melankolis, penuh perasaan atau emosional dan khidmat.
Setiap
ciptaan musik memiliki tempo dasar yang dituliskan pada awal
penciptaan. Meskipun demikian dapat saja sebuah ciptaan musik memiliki
lebih dari satu tempo yang berubah-ubah secara sistematis demi mencapai
nilai musikal tertentu.
Tanda-tanda
tempo dalam nusik ditulis dalam bahasa Italia yang mengacu kepada
urutan tempo lambat hingga cepat. Jenis peristilahan tempo itu di
antaranya adalah
* Largo (sangat lambat)
* Adagio (lambat)
* Andante (sedang dengan kecenderungan lambat)
* Moderato (sedang dengan kecenderugan cepat)
* Allegro (cepat)
* Presto (sangat cepat).
Secara akurat tanda tempo sering dinyatakan dengan satuan MM (Metronome Maelzel) yang menyatakan jumlah staan notasi tertentu dalam setiap menit.
-Dinamika
Dinamika
adalah hal yang berkaitan dengan perubahan keras lembutnya suara yang
dihasilkan oleh sumber musik. Dinamika akan memperindah dan mempertegas
sebuah komposisi sehingga secara keseluruhan ciptaan musik dapat
dinikmati. Penempatan dinamuka secara tepat a\dalam sebuah siptaan musik
akan menghasilkan kesan emosional musikal tertentu sehingga musik
menjadi lebih dapat dinikmati.
Sebagaimana
tanda tempo, tanda dinamika pun ditulis dalam bahasa Italia serta
tanda-tanda musikal tertentu. Beberapa tanda dinamika yang sering
digunakan adalah :
1. pp (pianissimo = sangat lunak)
2. p (piano) = lunak)
3. mp (mezzopiano = agak lunak)
4. mf (mezzoforte = agak keras)
5. f (forte = keras)
6. ff (fortissimo = sangat keras)
7. cresc (cresceendo = diperkeras)
8. decresc (decrescendo =diperlunak) dsb
C. BENTUK PENCIPTAAN
Bentuk penciptaan Musik di Indonesia dikenal 3 macam yaitu :
1. Komposisi : bentuk ciptaan murni/baku oleh seorang komposer.
2. Aransemen :
bentuk ciptaan gubahan karya komposer dengan menonjolkan unsur-unsur
musikal tertentu. Tidak boleh merubah karakteristik dan gagasan
komposer. Dilakukan seornag arrangger.
3. Improvisasi : bentuk penciptaan yang terjadi secara spontanitas. Pada waktu-waktu tertentu dalam satu bentuk permainan musik.
Secara struktur dikenal ada 3 jenis penciptaan :
1. Kecil,
hanya terdiri dari 2 atau 3 tema (bait musik) yang bersusun baik dalam
bentuk yang sama maupun kontras. Contoh : lagu dolanan dan anak-anak
dengan pola pendek A-A-B-A, A-B-A-B.
2. Sedang,
memiliki struktur sama dengan struktur kecil tetapi berbentuk sub
tema-sub tema yang lebih kaya/rumit. Contoh : Sonata in F Mayor KV 332
ciptaan A.A, Mozart (1778) di Paris pada bait (movment) pertama Allegro
kemudian Adagio dan ketiga Allegro Assai.
3. Besar,
memiliki struktur yang lebih kompleks lagi, karena instrument musik
yang digunakan juga lebih banyak. Terdiri atas 4 movement yang setiap
movementnya terdiri dari gerak berbeda atau bagian terpisah dari
komposisinya. Contoh : Karawitan dan Symphoni.
D. TUJUAN PENCIPTAAN DAN PENYAJIAN MUSIK
Setiap karya seni memiliki tujuan penciptaan dan penyajian adapun tujuan penyajian musik dibagi 5 kelompok atau jenis yaitu :
1. Tujuan Magis,
untuk menimbulkan suasana tertentu pada masyarakat primitif/penganut
sekte tertentu dengan tujuan dapat mempengaruhi peningkatan daya sugesti
dalam pelaksanaan ritual.
2. Tujuan Reigius, memiliki sifat holistik, suci, dan digunakan untuk memuja Sang Maha Pencipta. Memiliki karakter yang agung.
3. Tujuan simbolis,
untuk membangkitkan perasaan kebanggan dan merupakan tanda identitas
atau cita-cita tertentu, misal lagu-lagu kebangsaan, kepahlawanan,
orgasnisasi dll.
4. Tujuan kreatif,
untuk penggalian dan pengembangan kreatifitas, bersifat eksplorasi
terkadang tidak memiliki hasil akhir yang jelas. Hanya sebagai bentuk
kepuasan atas improvisasi sumber bunyi.
5. Tujuan rekreatif komersial,
sebagai tujuan hiburan semata, yang terkait erat denga tujuan
memperoleh keuntungan. Musik jenis ini biasanya hanay merupakan ungkapan
emosi sesaat dan terkait erat dengan proses rekaman dan penjualan.
E. BENTUK PENYAJIAN MUSIK
Bentuk
penyajian mussik terbagi menjadi 3 macam : vokal (accapela,
instrumentalis, dan kombinasi. Bisa dilakukan secara solo, duet, trio,
kuartet, kuintet, choir atau kooor. Sedangkan instrumentalia / gabungan
dikenala ada :
1. Ensambel terdiri dari alat musik ritmis, melodis dan harmonis sekaligus atau hanya musik melodis saja. Misalnya
a. Ensambel musik tiup, rekorder, sopran, melodian, alto, tamburin, cymbal, ringbell, tamburin.
b. Ensambel musik gesek, violin, cello, kontrabas
c. Ensabel musik petik : gitar melodi, rhtm, bass.
2. Band terdiri dari alay musik petik dan ritmis (drum) baik secara accaustuc nauoun electrik.
3. Orkestra terdiri dari banyak sekali instrument musik yang terlibat dengan karakter yang berbeda-beda . antara lain :
a. Orkes Fanfare, tiup (saxophone, Trombon, Horn, Klarinet, Flute, Piccolo, Hobo, Cymbal.
b. Orkes Philiharmony, Gesek (violinm cello, bass, kontrabass) ditambah terompet.
c. Orkes Shymponi, gabungan tiup, gesek, pukul, piao dan vokalis.
0 comments:
Posting Komentar